Dampak Boikot Saham Anjlok 50 Poin, Sari Roti Berganti Nama Jadi MyRoti ?

Dampak pemboikotan Sari Roti yang berlansung ikut menyeret saham hingga mengakibatkan penurunan. Pemboikotan sendiri seiring dengan klarifikasi dari pihak perusahaan yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Bursa Efek Indonesia menunjukkan jika harga saham dari perusahaan ini berada pada titik terendahnya. Senin, 19 Desember kemarin PT yang merk dagangnya telah diboikot ini harus terjun bebas hingga 50 poin.

Saham Sari Roti turun hingga mencapai Rp 1.495 per lembar saham dan hal ini jauh berbeda pada awal pembukaan. Pada pembukaan lalu saham mencapai harga Rp 1.520 dan saat ini harus mengalami penurunan yang cukup curam.

Pada level penurunan yang terendah adalah sebesar 50 poin dengan harga Rp 1.470. Akan tetapi saham sempat mengalami kenaikan sebesar 5 poin dibandingkan pada pembukaan perdagangan sebelumnya.

Akan tetapi saham Roti yang mengalami pergo;akan harga ini bukan semata-mata karena adanya pemboikotan Sari Roti. Hal ini perlu dicermati lebih lanjut dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mengetahui dampaknya.

Pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan roti terkemuka di Indonesia ini memang mengakibatkan dampak yang mencengangkan. Pasalnya ada banyak reaksi yang ditunjukkan salah satunya adalah pemboikotan.

Masyarakat memilih untuk menggunakan produk lain yang memiliki harga dan kualitas yang sama. Mereka juga menghentikan penjualan produk Sari Roti yang biasanya banyak dijumpai di ritel dan juga swalayan.

Dampak yang paling mencolok di masyarakat adalah permilihan produk pengganti lain. Mereka memilik menggunakan produk yang memang tak diboikot oleh publik dan tak mengalami permasalahan dalam penjualannya.

Pihak perusahaan sendiri juga sempat membagikan roti yang hampir memasuki masa kadaluwarsa kepada masyarakat. Bukan hanya itu pedagang juga mengibral dagangannya dengan mengusung strategi penjualan On the Road.

Namun yang paling banyak dibicarakan adalah tentang perubahan nama dari Sari Roti menjadi My Roti. Kabar ini banyak diperbincangkan oleh neter, akan tetapi hingga saat ini belum mendapatkan perjelasan dari perusahaan. (newsth.com)