Inilah Penampakan Anvia, "Pria yang Dibayar untuk Berhubungan Seks Wanita"

Eric Aniva, 40, memperlihatkan akar yang dia biasa konsumsi sebelum berhubungan seks dengan anak. Foto : BBCEric Aniva, 40, memperlihatkan akar yang dia biasa konsumsi sebelum berhubungan seks dengan anak. Foto : BBC

Malawi Nsanje, daerah terpencil di bagian selatan Republik Malawi, benua Afrika ini memiliki tradisi yang terdengar menyeramkan bagi daerah lain : ritual berhubungan seks anak gadis yang masih perawan dengan pekerja seks pria.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (25/7/2016) pekerja seks yang disebut 'hyena' ini disewa untuk bersetubuh dengan anak-anak gadis yang mencapai pubertas.

"Kebanyakan yang saya pernah tiduri adalah remaja putri, anak perempuan yang masih bersekolah," kata Eric Aniva, 40, satu diantara hyena yang telah lama menggeluti profesi ini seperti dikutip dari laman BBC.

Berbaju hijau yang kotor, berjalan pincang dan tinggal di gubuk berdebu dengan kambing dan ayam berkeliaran, Aniva dengan antusias menceritakan pengalamannya sebagai pekerja seks. Mengaku sebagai penjaga tradisi, Anvia bangga dengan profesinya dan bertekad meneruskan tradisi.

Anvia dan penduduk Nsanjane jelas menghadapi dilema, menjaga tradisi atau menghadapi penyebaran HIV/AIDS. Pasalnya, saat berhubungan seks dengan gadis-gadis belia itu Aniva tak pernah memakai kondom. Alasannya, memakai kondom tidak pernah diajarkan dan bertentangan dengan tradisi leluhur mereka.

Praktik Turun Menurun
Eric menceritakan, ia harus tidur 3-4 malam dengan seorang gadis belia. Mereka berhubungan layaknya pasangan yang telah menikah sejak sang gadis menstruasi pada hari pertama. Menurut tradisi, ritual tersebut sebagai simbol pembersihan.Seperti dilansir dari worldwideweirdnews.com, sampai saat ini dia mengklaim telah tidur dengan sekitar 104 anak perempuan. "Gadis-gadis ini tidak pernah takut, mereka sangat santai dan senang, " katanya.

Salah satu pejabat setempat, Dr Mei Shaba mengatakan, pihaknya tidak akan menghukum orang-orang yang telah melakukan tradisi berhubungan seks tersebut. Namun ia akan memberikan pencerahan yang diperlukan untuk mengubah ritual mereka yang telah turun-temurun.

Dia berkata dia salah satu dari 10 hyena di komunitas ini dan setiap kampung di kawasan Nsanje memiliki hyena. Mereka dibayar dari US$4 (Rp 52.000) hingga US$7 (Rp 92.000) setiap kali.

Menurut Pendeta Clause Boucher, seorang pastor katolik keturunan Prancis yang tinggal di Malawi selama 50 tahun dan saat ini seorang antropolog unggulan, ritual ini ada sejak beberapa abad lalu dan berasal dari kepercayaan kuno bahwa anak-anak butuh dialihkan ke ‘babak’ kedewasaan dengan tindakan seksual.

Di masa lampau, ketika remaja perempuan baru mencapai masa pubertasnya di usia 15 atau 16 tahun, hal ini akan dilakukan oleh calon suami mereka.Sekarang lebih mungkin dilakukan oleh seorang pekerja seks bayaran, seorang hyena, dan tidak ada rasa malu yang melekat terhadap tindakan itu.

Pendeta Boucher menunjukkan usaha-usaha untuk mengubah seksualisasi anak-anak ini telah ditolak di area terpencil di bagian selatan, meski agama Kristen sudah masuk di daerah itu lebih dari seabad lamanya dan Aids yang mewabah selama 30 tahun.

Tradisi yang Menyakitkan
Di Nsanje ini, remaja perempuan setelah mendapatkan menstruasi pertama mereka, dipaksa berhubungan seks hingga tiga hari, untuk menandai peralihan dari masa anak-anak ke wanita dewasa.Jika mereka menolak, dipercaya bahwa penyakit atau kemalangan yang fatal dapat terjadi di keluarga mereka atau bahkan di seluruh kampung.

"Kebanyakan yang saya pernah tiduri adalah remaja putri, anak perempuan yang masih bersekolah," kata Aniva.



"Beberapa anak masih berusia 12 atau 13 tahun, namun saya lebih suka yang lebih tua. Semua anak perempuan ini senang jika saya menjadi hyena mereka. Mereka sesungguhnya bangga dan menceritakan ke orang lain jika lelaki ini adalah lelaki sejati, dia tahu bagaimana menyenangkan seorang wanita.”

Terlepas dari perkataannya yang menyombong, beberapa anak yang ditemui BBC di kampung terdekat memperlihatkan kejijikan atas siksaan yang harus mereka lewati.

"Tidak ada lagi yang dapat saya perbuat. Saya harus melakukannya demi orangtua saya,” seorang gadis, Maria, berkata kepada saya. "Jika saya menolak, anggota keluarga saya dapat terkena penyakit –bahkan mati– sehingga saya pun takut."

Mereka mengaku semua teman-teman perempuan mereka dipaksa berhubungan seksual dengan seorang hyena.

Sumber : Liputan6.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Penampakan Anvia, "Pria yang Dibayar untuk Berhubungan Seks Wanita""

Post a Comment