Profil Singkat Almarhumah Ratih Widyastuti Penghafal Alquran 30 Juz

ratih.jpg


MENINGGALNYA Ratih Widyastuti (22), tidak hanya menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat Siak. Kenapa tidak, wanita yang masih belia ini merupakan aset berharga bagi daerah yang memiliki prestasi akademis dan keagamaan.

Ratih Widyastuti, lahir di Pekanbaru 22 Juli 1993 lalu. Ia merupakan putri dari pasangan H. Sumiran dan Nurasyiah.

Didikan agama sejak dini berperan penting membentuk Ratih menjadi sosok remaja cinta Alquran.

Sebenarnya kehidupan Ratih dimasa kecil tidak beda jauh dengan anak sebayanya. Namun, dukungan dan bimbingan orang tua membuat dia menjadi sosok generasi Qurani.

Di samping setia membina, mendampingi dan bersama berlatih membaca Alquran. Orang tuanya juga mendatangkan guru mengaji ke rumah.

Alumni SD YPPI ini sangat cepat belajar mengaji bahkan Iqra bisa tuntas dalam 15 hari. Selain menghafal Alquran Ratih bersama adiknya, di masa kecil hafal hadis dan doa satu buku.

"Ia anak yang baik. Ratih belajar mengaji sama saya kelas 1 SD dan kala itu adiknya belum sekolah. Almarhumah menammatkan Iqra' 15 hari saja. Adiknya pun begitu, bukan tahfiz saja mereka hafal hadis dan doa anak-anak pun mereka hafal satu buku pak," tutur ustad  Zulhendri, salah seorang guru mengaji Ratih hingga hafal 5 juz.

Kemampuan Alumni SMA Negeri 1 Tualang ini membaca, menghafal dan mengartikan Alquran, LPTQ Kabupaten Siak dan Riau menjadikan Ratih sebagai qoria binaan. Ia tidak hanya mampu menterjemahkan Alquran dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Inggris.

Ia beberapa kali juara MTQ, mulai tingkat kecamatan, Kabupaten hingga Riau. Ratih terakhir berhasil meraih juara 1 Hafiz Quran tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Siak tahun 2015 kemarin.

"Saat SMP Ratih sudah ikut pelatihan di LPTQ Kabupaten maupun Provinsi," tambah Ustad yang juga Pengurus LPTQ Kabupaten Siak ini.

Ratih memiliki keperibadian ramah dan tidak pernah melupakan jasa guru yang mendidiknya. Ini juga membuat ilmu yang dipelajari memiliki keberkahan dari Allah SWT.

"Dia ramah, patuh sama guru. Tekun dalam belajar. yang saya rasakan sampai sekarang dia masih hormat denga guru. contoh setiap dia mau lomba dia pasti datang sama saya minta doakan," tutur Zulhendri dengan nada sedih.

Di usia remaja Ratih menempuh pendidikan di SMAN 1 Tualang. Sekolah favorit dan binaan ini sangat padat aktifitas belajar dan ekstra kurikuler. Meskipun demikian, Ratih konsisten menjalankan agama, dan terus menghafal Alquran.

Kecintaan menghafal Alquran tidak serta merta ia melupakan pelajaran umum dijurusan IPA. Bahkan sejak kelas 1 sampai kelas III menjadi juara umum.

"Ratih anak baik yang patut dicontoh selalu juara umum dari kelas I dan II. Ia tidak mau meninggalkan shalat dan melakukan kegiatan bermamfaat. Selama sekolah tak pernah saya melihat sehelai rambut keluar dari jilbabnya," kata mantan Kepsek Ratih di SMAN 1 Tualang Drs. Lahadi.

Usai lulus SMAN 1, Ratih melanjutkan pendidikan ke Politeknik Caltex Riau (PCR) di Rumbai Pekanbaru.

"Ratih lulus murni melalu tes yang dilakukan universitas tersebut. Angkatan tahun 2011 ini hanya 2 orang lulus PCR Ratih dan seorang lagi dari Kandis," sebut Lahadi.

Dikutif dari pcr.ac.I'd, selama menempuh pendidikan di PCR Rumbai kecintaan Ratih terhadap Alquran tidak pernah luntur. Di tengah padatnya jadwal kuliah, dia tetap semangat menambah ilmu tafsir dan hafalan Alquran. Ia memamfaatkan waktu luang menambah hafalan Alquran dan mendatangkan guru.

Ia pernah menjadi wakil Kampus mengikuti MTQ Mahasiswa Nasional. Ajang yang diikuti mahasiswa se-Indonesia ini, dirinya berhasil meraih juara II Hifzil Quran kategori 10 juz puteri.

Tidak saja di bidang hafalan Alquran, sejumlah prestasi lainnya pernah ditorehkan Ratih. Tahun 2014 lalu dirinya termasuk peserta pertukaran pelajar TF Scale di Republik Politeknik Singapura. Tahun 2012 juga pernah menjadi mahasiswa berprestasi di jurusan sistem informasi. Pada 2013 juga keluar sebagai juara pertama tafsir bahasa Inggris se-Riau.  
 
Ia lulus PCR tahun 2015. Melihat potensi yang dimiliki Ratih pemkab Siak menampung menjadi honorer Bappeda Siak. Ia menjadi andalan dinas yang mendesain rencana pembangunan Kabupaten Siak ini mengelola Informasi Teknology (IT). Namun nasib berkata lain. Allah SWT Yang Maha Kuasa, Ratih meninggal hanya sebulan setelah dirinya memulai karier jadi abdi negara. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Profil Singkat Almarhumah Ratih Widyastuti Penghafal Alquran 30 Juz"

Post a Comment