Kampar Dilanda Banjir Terburuk Dalam 40 Tahun

BANGKINANG (SK) - Kabupaten Kampar ditimpa banjir yang disebut-sebut sebagai banjir terparah dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. menurut sejumlah sumber, banjir yang cukup besar terjadi pada tahun 1978 lalu yang kondisinya hampir sama dengan yang terjadi saat ini.
"Ini mungkin sama atau lebih dari banjir yang terjadi pada tahun 1978 lalu," ujar Khotib (64) warga Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, Senin (8/2/16).
Disebutkannya, pada tahun 1978 lalu juga menggenangi hampir seluruh wilayah yang ada disepanjang bantaran sungai Kampar.
  
"Tanjung ini jarang terkena banjir karena wilayahnya cukup tinggi. Walaupun tidak sampai menggenangi rumah warga namun areal kebun dan sawah warga hampir semuanya kena. Belum lagi adanya hewan ternak warga yang sudah hilang," tambahnya.
Berdasarkan pantauan, banjir telah menyebabkan putusnya akses transportasi dari Desa Tanjung menuju Desa Siberuang Kecamatan Koto Kampar Hulu.
Terpantau banjir menggenangi jalan di depan kantor Camat Koto Kampar Hulu dan Desa Tabing.
Di Desa Tabing, Ketinggian air mencapai dua meter yang menyebabkan rumah warga hampir semuanya digenangi banjir.
"Sekolah kami SD Negeri 004 ketinggian air mencapai orang dewasa. hampir semua peralatan seperti laptop, komputer, printer, infokus dan dokumen lainnya tidak bisa diselamatkan," ujar Ibuk Nis, Kepala Sekolah SD Negeri 004 Tabing.
  
Di Desa Tanjung, banjir merendam ratusan hektar kebun warga serta menenggelamkan sebuah mobil yang oleh pemiliknya ditinggal pergi karena melihat air terjun dan bermalam di lokasi air terjun.
"Lagian banjir inikan terjadinya tengah malam, jadi mobil ini tidak bisa diselamatkan dan letaknya memang berada tidak jauh dari bibir sungai Kampar," ujar Roni.
Sementara itu, banjir kali ini juga menyebabkan hanyutnya mesin pompa air milik PDAM Kampar yang baru membuka cabang di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu. Padahal, perusahaan air minum ini baru beberapa bulan beroperasi.
  
Sementara itu hingga malam ini, di daerah hilir sungai Kampar, selain rumah warga juga disebutkan sejumlah kerambah milik warga sudah mulai hanyut dan rusak.
Bahkan di desa Ranah Kecamatan Kampar dilaporkan, salah seorang warga, Marzuki dilaporkan meninggal dunia karena berusaha menyelamatkan kerambahnya agar tidak hanyut dibawa arus sungai yang sangat deras.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kampar Dilanda Banjir Terburuk Dalam 40 Tahun"

Post a Comment